Industri perbankan syariah di Indonesia berkembang pesat pada tahun 2021. Salah satu bank syariah dengan pertumbuhan tercepat adalah Bris Saham dari PT Bank Syariah Indonesia (BRIS).
bagaimana? Pada Juli 2021, harga saham naik 6,77 persen. Artinya harga sahamnya adalah Rp 2.050. / saham sesuai harga.
Apa itu saham BRIS?
Bris Saham adalah rekanan PT Bank Syariah Indonesia Bank Syariah. Perusahaan ini bergerak di bidang perbankan yang merupakan hasil merger antara Bank Syria Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah.
BRIS memiliki aset lebih dari $200 triliun dan dikatakan mendekati $300 triliun melalui penggabungan tiga bank, Syriac Mandri, BNI Syariah dan BRI Syariah.
Dengan modal yang besar, unit bisnis gabungan perusahaan ini lebih kuat dari sebelumnya.
Mengapa harga saham BRIS naik?
Menurut PT Bank, Kepala Ekonom Suriah di Indonesia, kenaikan nilai perbankan syariah karena pemulihan ekonomi, gaya hidup halal dan kebijakan pemerintah yang mendukung ekonomi syariah.
Maka tidak heran jika perusahaan perbankan syariah ini tumbuh baik dalam harga saham.
Setelah merger, BRIS diyakini mampu menangkap hingga 80% dari kapasitas pasar Muslim di Indonesia dan memfasilitasi integrasi jaringan teknologi secara keseluruhan.
Indonesia berpenduduk 250 juta jiwa dan 80% penduduknya beragama Islam. Jika BRIS dapat membangun iman di 80% penduduk Muslim Indonesia, itu tidak akan banyak bermanfaat.
Hal ini didukung oleh pernyataan Dirjen BSI tentang pertumbuhan ekonomi syariah secara nasional dari 2,4% menjadi 3,7%, sesuai prakiraan OJK untuk Rapat Tahunan Jasa Keuangan dan Survei Internal BSI tahun 2021.
Visi BRIS mencerminkan komitmen perusahaan untuk menjangkau komunitas Muslim Indonesia dan non-Muslim di Indonesia. Ini akan menjadi kekuatan tersendiri bagi BRIS.
Bahkan, dalam waktu dekat, ada desas-desus bahwa sistem yang disebut BRIS akan diluncurkan Sistem tunggal Atau Sebuah sistem Proses penggabungan tersebut berupa pemindahan layanan kartu bank, transfer nasabah dan layanan perbankan ke Bank Digital.
Kondisi stok selama epidemi
Indonesia masih dilanda wabah, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih sangat baik dan stabil.
Pasalnya, kebijakan pemerintah Indonesia untuk membatasi pergerakan masyarakat dinilai sangat baik. Bahkan, pada gelombang kedua CV-19, pemerintah mampu menekan penyebaran virus dan menstabilkan perekonomian domestik.
Padahal, pada kuartal III tahun 2021, pemerintah Indonesia mulai melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sebagai upaya pengendalian penyebaran virus di Tanah Air.
Saat perekonomian Indonesia mulai pulih hingga akhir tahun 2021, pemerintah mulai memberlakukan kembali larangan aktivitas masyarakat pada malam tahun baru, mengurangi aktivitas menjadi gelombang ketiga dan mengurangi perekonomian Indonesia pada awal 2022.
Tentu ini menjadi kabar baik bagi saham BRIS. Pada tahun 2021, Kepala Ekonom PT Syariah Bank Indonesia pernah mengatakan bahwa jika situasi Indonesia tidak terpengaruh hingga akhir tahun, peluang saham BRIS akan meningkat. Pada awal Januari 2022.
Baginya, konsumsi, investasi, dan kinerja ekspor yang positif akan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022. Produk domestik bruto (PDB) diperkirakan akan kembali menjadi sekitar 5 persen dari pra-epidemi. Namun, kekhawatiran global yang meningkat, seperti mutasi, inflasi, dan regulasi kebijakan moneter global, harus selalu dipertimbangkan dalam konteks pemulihan ekonomi.
Dana Gabungan dengan Portofolio Saham Bank Syariah
Pertumbuhan bank syariah tentunya dapat mendukung perbankan syariah dan investasi portofolio perbankan syariah.
Setidaknya ada 4 produk joint venture dengan portofolio perbankan syariah berdasarkan catatan reksa dana.
Produk pertama, Symas Sirih, merupakan produk khas PT Sinarmas Asset Management. Kemudian akan bergabung dengan Mandri Investsta Syria dari PT Mandiri Management Investment, Major Islamic Equity Development Syariah dari PT Asset Management dan BNP Paribas Pesona Syariah dari PT BNP Paribas Asset Management.
Keempat perusahaan patungan tersebut adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPS).